Wednesday, May 27, 2009

We can be bitch too

March 19, 2009

Often - in our life, there are two main character. The good - and - the bad.

Often - kita di tempat yang baik saja, dan yang ranapkan hati kita itu di tempat yang jahat saja.

But - as you grow, you'll meet the contradicting part.
Yang baik itu rupanya yang jahat. Yang jahat itu rupanya yang baik.
Terpaksa menjadi baik kerana sesuatu, dan terpaksa menjadi jahat akibat sesuatu.

Macam traffic light, ingatkan lampu hijau itu yang pastikan kau maju terus, tapi rupanya lampu merah yang buat kau berhenti dan isi minyak dan maju lagi jauh.
Macam slot Samarinda. Macam watak Amanda dalam Ugly Betty.

Bandingkan, yang jadi baik dengan kau waktu dia susah, dengan yang jadi baik dengan kau waktu kau susah. Nak yang mana satu? The concept of the good and the bad is like a viscious cycle.

When faced with the negativity, we whine, spelling out "I'm-the-victim, they're-the-heartless-insensitive-brat" statement. Selalu kita di tempat yang un-guilty saja kan?

But sometimes, we can be a bitch too, to get what we want - maka lahirlah diri yang ignorant and living in denial.

Damn - this is the effect of allowing a person to get too deep into the core of my being that seems like it's too hard to let go. Go on, be a jerk, make me hate you even more. It'll be easier for me.

No comments:

Post a Comment